muktipro

kisah perjalanan hidup

Resep Kuliner Rahasia : (Mie Telur) Awul-awul

leave a comment »

Resep Kuliner Rahasia  : (Mie Telur) Awul-awul

Sedikit berbagi …

Anak lanang, umur 6,5 tahun, termasuk doyan makan (sama kayak aku! Hehehe). Nah, kalau malam minta makan atau sekedar cemilan ya terpaksa aku harus mengeluarkan jurus andalan, memasak salah satu resep kuliner rahasia, warisan doeloe hidup sebagai anak kost di Jogja.

Resep ini aku kasih nama : (Mie Telur) Awul-awul … karena penampakannya yang kacau dan jauh dari kesan keindahan.  Tapi, yang penting rasanya cukup lumayan buat menenangkan perut yang memberontak minta di isi.

Bahan-bahan yang dibutuhkan :

  • Mie Instant (Rasa apa saja, sesuai selera)
  • Telur ayam / bebek (secukupnya)
  • Minyak Goreng (secukupnya)
  • Bawang Merah / Cabai (jika perlu)

Cara membuat :

  • Rebus mis intant sampai lunak (sesuai selera)
  • Tiriskan / buang air kaldu rebusan
  • Telur ayam / bebek di uplek-uplek. (apa bahasa Indonesia nya ya? Hehehe
  • Campurkan mie instant ke dalam adonan telur.
  • Masukkan bumbu mie instant, bisa ditambah garam secukupnya atau tambah bawang merah / cabai yang sudah dicincang.
  • Adonan di uplek-uplek lagi.
  • Goreng sampai kering (sesuai selera)

Sajikan dengan tambahan saos tomat / cabai

Pertama kali melihat penampakan masakan ini, anak lanang langsung mencela, ‘Iihhh, apaan itu? Emang enak, yah?’

Setelah mencoba, anak lanang langsung merebut piring berisi Awul-awul ini, “Ayah masak lagi. Ini buat aku ya …’

1 porsi awul-awul langsung habis dan anak lanang masih berpesan, ‘Besok bikin lagi, yah. Enak lhoo … Eh, ayah ternyata bisa masak juga ya?’

Hehehe … belum tau dia!

Menu ini cocok dimakan sebagai cemilan iseng atau lauk makan nasi …
Silahkan dicoba saja!

Written by topengireng

August 4, 2011 at 11:20 pm

Posted in Kuliner

Tagged with , , , ,

Wisata Kuliner : Kerupuk Melarat

leave a comment »

Namanya memang kerupuk melarat. Entah mengapa dinamakan demikian. Tetapi kerupuk yang terbuat dari tapioca ini, dalam 15 tahun terakhir, begitu popular dan menjadi ciri khas Cirebon, seperti halnya brem dari Madiun, dodol dari Garut, tape dari Bandung, gethuk dari magelang, atau bakpia dari Yogyakarta.

Popularitas kerupuk yang digoreng dengan pasir ini tak kalah dari kerupuk udang, yang juga banyak diproduksi di Cirebon. Bahkan kerupuk ini boleh dibilang lebih merakyat karena mudah dijumpai diwarung kecil, toko makanan, hingga pasar swalayan dengan harga relative murah. Tingakat konsumsi masyarakat terhadap kerupuk ini pun cukup tinggi, karena dari satu pabrik saja bisa dihasilkan 30 ton kerupuk per bulan dan semuanya habis dibeli sebagai oleh-oleh khas Cirebon maupun dikonsumsi masyarakat sehari-hari. Bahkan grosir dan pedagang besar tidak bisa langsung membeli kerupuk mentah dari pabrik, tetapi harus antre pesan beberapa hari sebelumnya.

Kerupuk melarat dibuat sederhana dari adonan tapioca campur garam yang dikukus, dipotong kemudian dijemur. Sebagian orang menyebutnya dengan kerupuk mares atau singkatan dari lemah (tanah) ngeres, karena digoreng menggunakan pasir. Penggunaan pasir ini memang disengaja agar kerupuk terasa gurih, bisa tahan lama hingga dua minggu dan tidak layu dan melempem. Kerupuk lain yang digoreng menggunakan minyak sawit maksimal hanya tahan seminggu.

Namun yang menjadi ciri khas, kerupuk melarat tetap dipasarkan tanpa merek. Produsen cukup menggunakan plastic polos sebagai kemasannya. Konsumen tidak peduli dan tidak fanatic terhadap merek tertentu, karena memang semuanya tanpa merek. Mereka hanya tahu kerupuk melarat adalah kerupuk khas Cirebon.

Saya menemukan produk kerupuk melarat, saat tour de jatim setelah menikmati menu burung emprit ditutup dengan camilan murah meriah ini. Ternyata produk cirebon sudah ditiru sampai ke Jawa Timur.

Apakah anda sudah pernah mencicipinya?

Referensi :
http://jauhar1.wordpress.com/2008/01/16/kerupuk-melarat/

Written by topengireng

August 2, 2011 at 5:18 pm

Posted in Kuliner

Tagged with , , , , ,

Belajar

leave a comment »

Quotes of The Day

Belajarlah dari KUNTILANAK, sesulit apapun hidup tp selalu TERTAWA
Belajarlah dari TUYUL, masih kecil tp dah bisa cr DUIT sendiri
Belajarlah dari POCONG, dr dulu pakaiannya itu2 aja, HIDUP SEDERHANA
Belajarlah dari BABI NGEPET, kalo malem cuma pake lilin, HEMAT LISTRIK
Belajarlah dari JALANGKUNG brangkat gak dijemput pulang gak diantar, HIDUP MANDIRI

(motivasi dari Kembang Anggrek)

Wiwin Widyaningsih :
belajar dr sundel bolong..biar doyan makan tetep langsing..
belajar dari suster keramas, biar ga ketombean

Written by topengireng

August 1, 2011 at 4:22 pm

Posted in Renungan

Tagged with , , , ,

Berapa tingkat influence atau pengaruhmu di Twitter dan blog?

leave a comment »

KOMPAS.com – Berminat mengetahui tingkat influence atau pengaruhmu di Twitter dan blog? Perangkat bernama TweetLevel dan BlogLevel yang dikembangkan perusahaan PR Edelman bisa membantu Anda.

Cukup dengan membuka alamat situs web http://tweetlevel.edelman.com dan mengetik nama akun Twitter di kolom yang tersedia, dalam 30 detik hasil analisis akan diperoleh. Perangkat ini juga bisa digunakan untuk mengukur pengaruh pemilik akun lain.

Tak perlu pesimis dulu jika follower sedikit sebab fakta membuktikan bahwa jumlah follower tak selalu sebanding dengan pengaruh yang diciptakan.

Ada 4 hal yang ditunjukkan dalam score, influence, popularity, engagement, dan trust. Popularitas mengukur dari jumlah follower, engagement, dari keterlibatan pemilik akun dan follower-nya, sementara trust mengukur kepercayaan terhadap si pemilik akun Twitter.

“Mengetahui siapa blogger dan tweeps yang berpengaruh dan memahami siapa saja yang mempengaruhi mereka akan membantu kita dalam merencanakan dan mengukur kampanye efektif dan memberi informasi intelijen pada klien kita,” kata Nanda Inevs, Indopacific Edelman Digital Director.

http://tekno.kompas.com/read/2011/07/31/08312345/Ukur.Pengaruhmu.di.Twitter.dan.Blog

Written by topengireng

July 31, 2011 at 3:30 pm

Posted in Uncategorized

Tagged with , ,

Marhaban Ya Ramadhan!

with one comment

sebentar lagi bulan Ramadhan, sebagai manusia pasti banyak salah & dosanya, baik ucapan, tulisan maupun tindakan yang kurang berkenan di hati … untuk itu saya mohon maaf…..semoga anda semua dan sahabat blogger dapat memaafkan … MARHABAN YA RAMADHAN … marilah kita sambut bulan Ramadhan ini dengan suka cita …

Melalui puasa Ramadhan, Allah SWT menguji hamba-Nya untuk mengendalikan nafsu dan perutnya, serta memberikan kesempatan kepada kalbu untuk menembus wahana kesucian dan dan kejernihan rabbani. Puasa Ramadhan merupakan pokok pembinaan iman Islami, untuk menyempurnakan amal ibadah, untuk mendapatkan maghfirah (ampunan) dan ridlwan (keridlaaan) dari Allah Yang Maha Agung

Marilah kita sambut bulan suci Ramadhan dengan gembira, seperti firman Allah ta’ala dalam Al-Qur’an yang artinya, Katakanlah: Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan“. (QS. Yunus{10} : 58)

Marhaban Ya Ramadhan!
mohon maaf lahir dan batin
Semoga Ramadhan ini bisa kita nikmati dgn penuh rahmah dan barokah dari NYA,aamiin

Mari Lakukan Yang Terbaik dalam hidup kita

salam hormat

topengireng

Written by topengireng

July 30, 2011 at 8:33 pm

Posted in Curhat

Tagged with

Kubur

leave a comment »

Kita juga akan Begini…

sadarkah Umur kita tinggal berapa sisa… jika umur kita 20, 30, 40, 50, 60 tahunan
Pernahkan anda merenung betapa umur kita tinggal beberapa tahun lagi, mungkin!

wahai saudaraku, Renungkanlah…

Dari album:
Foto Dinding oleh Muh Syaifudin

Allah melakukan segala sesutau menurut kehendakNya. Dia mematikan manusia pada kematian agung melalui malaikatNya. Disamping kematian agung ada kematian kecil yaitu ketika manusia sedang tidur hal itu sebagai per-ingatan bagi orang-orang yg berfikir. “Allah memegang jiwa ketika matinya dan memegang jiwa orang yg belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa orang yg telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yg lain sampai waktu yg ditentukan. Sesungguhnya pada yg demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yg mau berfikir.”

Dalam shahihain disebutkan Nabi memerintahkan tiap mukmin jika mau tidur agar berdo’a “Dengan namaMu ya Allah aku baringkan tubuhku dan dgn nama-Mu aku bangun Jika Engkau tahan jiwaku maka rahmatilah ia dan jika Engkau melepaskannnya maka jagalah ia seperti Engkau menjaga orang-orang shalih.” Lalu bila bangun agar membaca “Segala puji bagi Allah yg telah menghidupkanku setelah mematikanku dan kepadaNya lah dibangkitkan.”

 

Written by topengireng

July 29, 2011 at 8:04 pm

Posted in Renungan

Tagged with , , ,

Seimbang

leave a comment »

Sebuah cerita utk direnungkan  (saduran).

Seorang tukang roti di sebuah desa kecil membeli 1 kg mentega dari seorang petani. Ia curiga bahwa mentega yang dibelinya tidak benar-benar seberat 1 kg. Beberapa kali ia menimbang mentega itu, dan benar, berat mentega itu tidak penuh 1 kg. Yakinlah ia bahwa petani itu telah melakukan kecurangan. Ia melaporkan pada hakim, dan petani itu dimajukan ke sidang pengadilan.

Pada saat sidang, hakim berkata pada petani, “tentu kamu mempunyai timbangan?”
“tidak, tuan hakim,” jawab petani.
“lalu, bagaimana kamu bisa menimbang mentega yang kamu jual itu?” Tanya hakim.
Petani itu menjawab, “ah, itu mudah sekali dijelaskan, Tuan hakim. Untuk menimbang mentega seberat 1 kg itu, sebagai penyeimbang, aku gunakan saja roti seberat 1 kg yang aku beli dari tukang roti itu”

sumber: Satu Nusa, Daryanto

Written by topengireng

July 29, 2011 at 1:35 pm

Posted in Renungan

Tagged with , ,

Angkringan Sego Kucing

leave a comment »

Anda tinggal di area Jabodetabek?
Kangen dengan suasana angkringan khas Jogja atau Hik khas Solo?

Kini anda tidak perlu jauh-jauh pulang kampung alias mudik jika hanya sekedar mencari obat kangen menikmati sajian sego kucing, aneka macam sate, gorengan, baceman, ceker, kepala ayam, wedang jahe, teh manis, es jeruk, jahe susu dll. Kini, angkringan sudah banyak tersebar di area Jabodetabek. Beberapa tempat yang terdeteksi mempunyai angkringan, diantaranya yaitu :

  • Angkringan (sego kucing) Fatmawati
  • Angkringan Samping Pasar Puri Indah
  • Angkringan dekat pemda Cibinong
  • Angkringan Jl. Jatinegara Barat (Depan Pom Bensin, Samping Kantor Pegadaian)
  • Angkringan pojokan BlokM Plaza
  • Jalan Salihara, Pasar Minggu
  • Angkringan depan PAM Buaran Pondok Kelapa
  • Angkringan emperan ruko TAMAN GALAXY BEKASI
  • Angkringan jl. palakali kukusan belakang kampus UI
  • Dan lain-lain …

Saya menemukan juga yang ini …

Kata si mas yang jualan, angkringan pak Bendot ini sudah punya lebih dari 10 cabang di area Tangerang dan sekitarnya. Waahh … mantap juga ya?

Menu standar khas angkringan. Fasilitas tambahan yang diberikan, menu bisa dibakar sebelum dimakan. Tapi ini tergantung selera dan kadar lapar kita. Untuk beberapa item, saya memilih langsung dimakan karena efisiensi waktu saja. Proses bakar membakar harus ngantri dan kadang perut tidak mau kompromi.

Beberapa angkingan menyediakan juga free wifi untuk lebih memikat hati konsumen.

Saya pernah bertanya begini, ‘Emang enggak rugi menyediakan free wifi?’

Mas Penjual jawab, ‘Enggak lah, kan ada hitungannya. Semakin lama konsumen itu duduk maka biasanya dia akan makan ini itu atau pesan minuman. Dagangan saya kan jadi laku.’

‘Laahh … gimana kalau konsumen ga juga pesan ini itu?’

‘Ya, kita yang harus aktif menanyakan … Mau pesan minum apa? … Mau tambah makanan enggak? … Biasanya sih para pemburu hotspot itu akan risi jika kita terus menawarkan makanan dan minuman, mereka terpaksa pesan juga deh. Hahahaha. Emangnya gratisan?’

Wah … Wah …

Written by topengireng

July 26, 2011 at 7:27 pm

Posted in Kuliner

Tagged with , , , , ,

Wisata Kuliner : Nasi Kikil Khas Jombang

leave a comment »

Sudah pernah mencoba nasi kikil? Saya menikmati menu ini saat berkunjung ke seorang saudara yaitu Om DP (nama asli ditutup saja ya. hehehe). Menu Mak Nyoss Top Markotop ini cukup unik dan tidak sama dengan menu kikil kebanyakan yang biasa menggunakan lontong dengan kuah berlinangan.

Saya diajak ke kawasan jalan raya Mojosongo – arah dari stasiun Jombang ke Diwek. Kalau anda bingung, area ini didekat Ponpes Tebu Ireng, Makam Gus Dur.

Meski harus menunggu giliran mendapatkan tempat duduk, saya akhirnya memperoleh tempat duduk di bangku menghadap meja, sekalian bisa melihat penjualnya menyajikan menu, baik berupa nasi kikil maupun nasi pecel.

Nasi kikil hidangannya cukup sederhana, hanya sepiring nasi yang disiram kuah santan (semacam lodeh) yang berisikan irisan buah pepaya muda dan nangka muda (tewel), dan tentu tak ketinggalan irisan kikil campur kulit sapi (cecek).

Sebagai pelengkap, tersedia pilihan lauk berupa daging, paru, atau babat

Rasa yang dominan dari menu nasi kikil ini adalah kuah santannya. Sementara kikil yang identik sebagai nama menu istimewa ini ternyata tidak begitu banyak, hanya ada beberapa potong kecil-kecil. Bahkan yang kuat di lidah justru ceceknya. Maka tak heran bila sebagain orang juga menjuluki nasi kikil ini dengan sebutan nasi cecek.

Kata orang, usai menyantap nasi kikil khas Jombang itu, stamina tubuh langsung bertambah. Terlebih, harga per porsinya terbilang murah yakni Rp. 6000 hingga Rp. 10 ribu saja. Tertarik?

Written by topengireng

July 25, 2011 at 8:00 pm

Posted in Kuliner

Tagged with , , , , ,

Umbi Gembili : Anti Lapar!

leave a comment »

Saat jalan-jalan dan menengok saudara kemarin, saya mendapat suguhan umbi gembili rebus. Waah, suguhan ini mengingatkan saya kalau ternyata kita mempunyai produk alam lain pengganjal perut selain ubi jalar dan singkong yang sering hadir di menu kuliner kita.

Ini penampakan ‘the gembili’ tersebut …

Karena penasaran dengan umbi gembili ini, saya search Google dan menemukan informasi sbb :

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
http://id.wikipedia.org/wiki/Gembili

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Dioscoreales
Famili: Dioscoreaceae
Genus: Dioscorea
Spesies: D. esculenta
Nama binomial
Dioscorea esculenta L.

Gembili (Dioscorea esculenta L., suku gadung-gadungan atau Dioscoreaceae) merupakan tanaman umbi-umbian yang sekarang sudah sulit dijumpai di pasar. Penanamannya masih cukup luas di pedesaan walaupun juga semakin terancam kelestariannya. Gembili menghasilkan umbi yang dapat dimakan. Umbi biasanya direbus dan bertekstur kenyal. Umbi gembili serupa dengan umbi gembolo, namun berukuran lebih kecil.

Tumbuhan gembili merambat dan rambatannya berputar ke arah kanan (searah jarum jam jika dilihat dari atas). Batangnya agak berduri.

Gembili dianggap sebagai tumbuhan berpotensi besar di masa depan. Berbagai penelitian untuk melestarikan keragaman hayati dan pengolahan umbinya (dibuat menjadi etanol atau minuman beralkohol) telah dilakukan.

Nama “gembili” juga dipakai dalam salah satu tokoh komik strip “Panji Koming”, yaitu isteri sahabatnya: “Ni Dyah Woro Gembili”.

Dalam bahasa Inggris gembili dikenal sebagai lesser yam.

Ternyata, umbi gembili bermanfaat untuk mengurangi kelahiran bayi alias alat kontrasepsi. Saya menemukan info seperti ini :
http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1991/04/27/KSH/mbm.19910427.KSH13832.id.html

Sedangkan umbi gembili bermanfaat untuk mengurangi kelahiran bayi diungkapkan Dra. Mangestuti Agil M.S. dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya. Pada seminar memperingati dies natalis Universitas Widya Mandala, Surabaya, awal April lalu farmakolog ini menyampaikan “Pengaruh Pemberian Ekstrak Umbi Gembili terhadap Siklus Birahi Mencit”.

Dalam penelitiannya bersama Dra. Lestari Rahayu M.S. dan Dra. Ani Rosidah itu, ia simpulkan: pemberian ekstrak umbi gembili 4 miligram per berat badan mencit (tikus putih untuk percobaan) bisa memperpanjang fase metestrus, masa menurunnya kondisi birahi, pada mencit betina. Bertambah panjangnya fase metestrus itu akibat terganggunya siklus birahi mencit.

“Ini diduga karena terjadinya gangguan pada hormon-hormon penting yang mengatur sistem reproduksi,” katanya. Tapi Mangestuti mengakui, untuk mengetahui persisnya terjadi proses pengacauan tersebut, perlu diadakan penelitian lebih lanjut. Penelitian awal selama enam bulan yang ia lakukan bersama dua sejawatnya itu menggunakan 18 mencit betina yang rata-rata berusia 2 sampai 3 bulan, dan berat badannya 25 sampai 30 gram.

Semua binatang tadi dibagi lagi jadi tiga kelompok. Kelompok pertama, mencit yang diberi suntikan ekstrak. Dan yang kedua, kelompok kontrol yang tidak disuntik ekstrak. Yang ketiga adalah mencit yang diberi obat Noriday. “Kelompok terakhir ini, selain untuk memenuhi standar penelitian, juga sebagai pengontrol positif,” ujarnya. Terhadap mencit kelompok pertama itu diberikan suntikan ekstrak gembili melalui mulutnya selama 25 hari berturut-turut. Untuk melihat pengaruh suntikan, hingga diketahui tingkat birahinya, para peneliti memeriksa cairan pada vagina mencit, apakah “pelumas” itu sudah kering atau belum. Data ini kemudian dicatat dan dianalisa lagi secara statistik. Ternyata, mencit-mencit mulai mengalami fase penurunan birahinya pada hari keempat setelah disuntik. Begitu seterusnya, sampai berakhir pada hari ke-25.

Bagaimana?
Mari kita lestarikan umbi gembili ini … Setuju?

Info seputar Magelang, buka … http://topengireng.wordpress.com

Written by topengireng

July 24, 2011 at 12:36 pm

Posted in Kuliner

Tagged with , ,